Recent twitter entries...

Life Story Part 1

Kalau ditanya 'bagaimana rasanya kesepian?', maka aku akan jawab 'sakit'. Cukup 1 kata itu untuk menjelaskan bagaimana perasaanku selama ini. Aku selalu berpikir, berpikir dan berpikir, inikah rasanya kesepian? Aku mencoba mencari kata lain selain 'sakit', tapi sepertinya kata itulah yang paling cocok untuk menggambarkan kesepian yang kurasakan. Sebenarnya aku tidak terlalu kesepian. Teman-temanku 'cukup' memperhatikan aku. Tapi entah mengapa, rasanya entah di bagian mana, teman-temanku seperti tidak menyukaiku. Entah ini hanya perasaanku saja ataukah memang kenyataan, aku tak tahu.Selama ini mereka hanya menanggapi ucapanku seperlunya saja, tak panjang lebar seperti bila aku sedang berbicara dengan mereka. Lama-kelamaan aku pun mulai membatasi ucapanku pada mereka, bila ingin bertanya hanya menggunakan kalinat-kalimat singkat, dan dijawab dengan singkat pula. Lalu kemudian, aku mulai enggan berbicara dengan mereka. Mereka pun sepertinya tidak peduli jika aku tidak berbicara sama sekali. Ya sudah, akhirnya aku pun menjadi anak pendiam seperti sekarang ini. Padahal sebenarnya aku anak yang cukup banyak bicara (dengan kata lain, cerewet). Tapi sekarang aku irit bicara, bahkan jadi sangat irit bicara, kecuali kepada teman-teman yang 'cukup' dekat denganku. Sebenarnya tidak bisa dibilang dekat, hanya saja bila dibandingkan dengan teman-teman-ku yang lain, aku jauh lebih sering berkumpul dan mengobrol bersama mereka. Yah, itulah hidupku sekarang. Tak ada teman yang bisa diajak bicara untuk mendiskusikan sesuatu tentang hidup. Aku hanya bisa berbicara dengan diriku sendiri. Diriku takkan pernah meninggalkan aku. Diriku selalu berusaha membuatku tersenyum, tatkala aku ingin sekali menangis. Diriku yang selalu menemaniku dalam kesendirianku, diriku yang selalu menasihatiku agar aku selalu melakukan hal yang benar.
Aku harus bertahan dalam kesendirian, bila memang harus sendirian, agar bisa melanjutkan hidup. Aku tak boleh membenamkan diriku ke dalam pikiran-pikirangelap, selalu bertanya-tanya 'mengapa aku dilahirkan? Mereka semua membenciku. Lalu apa gunanya aku melanjutkan hidup bila tak ada yang menyukaiku?'. Bila kita bertanya mereka kita dilahirkan, jawabannya adalah untuk hidup. Bila kita bertanya untuk apa kita hidup, jawabannya adalah untuk merasakan kehidupan. Bila kita bertanya untuk apa kita merasakan kehidupan, maka jawabannya adalah untuk mengerti apa sebenarnya tujuan kita hidup di dunia ini. Karena jawabannya harus kita cari tahu sendiri. Jawabannya terletak di dalam kehidupan kita. Kita ingin selalu menolong orang lain, maka tujuan kita hidup adalah untuk menolong orang lain. Kita ingin membuat dunia ini damai, maka tujuan kita hidup adalah untuk membuat damai dunia ini.
Nah, sekarang tinggal kita mencari tahu bagaimana agar tujuan itu tercapai. Memang memerlukan banyak pengorbanan dan rasa sakit, tetapi itu adalah tujuan hidup yang kita putuskan sendiri.


-THE END-

Comments (0)

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.